sugeng rawuh,

Senin, 17 Oktober 2011

tugas PPL 2

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 9 MAGELANG










Disusun dalam rangka penyelesaian mata kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan




Disusun oleh
Nama : Diah Puspanita Utami
NIM : 2102408014
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011






LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini telah disusun berdasarkan pedoman PPL Universitas Negeri Semarang.

Hari :
Tanggal :



Disahkan Oleh :








Koordinator PPL Unnes



Drs. Masugino, M.Pd.
NIP 195207211980121001








KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 9 Magelang. Selama melaksanakan PPL di SMP Negeri 9 Magelang, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan dorongan agar menjadi lebih baik. oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Drs. Masugino, M.Pd., Kepala UPT PPL UNNES.
3. Agus Raharjo, S.Pd. Dosen koordinator PPL di SMP Negeri 9 Magelang
4. Drs. Agus Yuwono, M.Si dosen pembimbing mahasiswa jurusan Bahasa Jawa.
5. Nurwiyono SN, S.Pd, M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Magelang
6. Rahayu Prihatin, S.Pd., guru pamong praktikan di SMP Negeri 9 Magelang
7. Bapak dan Ibu guru beserta seluruh staf karyawan SMP Negeri 9 Magelang
8. Rekan-rekan Mahasiswa Praktikan Praktik Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 9 Magelang
9. Siswa-siswi SMP Negeri 9 Magelang
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak sekali kekurangan, akan tetapi penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Magelang, Oktober 2011


Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanaan PPL 2.................................................. 2
C. Manfaat Pelaksanaan PPL 2................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian PPL................................................................... 3
B. Dasar Pelaksanaan PPL...................................................... 5
C. Prinsip-Prinsip Praktik Pengalaman Lapangan ................. 6
BAB III PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................... 10
B. Tahapan Kegiatan ............................................................. 10
C. Materi Kegiatan ................................................................ 10
D. Hal-Hal yang Mendukung dan menghambat selama PPL.. 11
E. Hasil Pelaksanaan .............................................................. 13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................ 15
B. Saran .................................................................................. 15
REFLEKSI DIRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN





DAFTAR LAMPIRAN

Biodata mahasiswa PPL
Data mahasiswa PPL SMP Negeri 9 Magelang
Visi dan Misi SMP Negeri 9 Magelang
Program kerja mahasiswa PPL SMP Negeri 9 Magelang
Jadwal mengajar mahasiswa PPL Bahasa Jawa SMP Negeri 9 Magelang
Jadwal pelajaran SMP Negeri 9 Magelang
Rencana kegiatan praktikan
Kartu bimbingan praktik mengajar
Daftar hadir dosen koordinator PPL
Daftar hadir dosen pembimbing
Daftar hadir mahasiswa PPL SMP N 9 Magelang
Kalender pendidikan
Silabus
Perhitungan minggu efektif
Program tahunan
Program semester 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Daftar nilai siswa


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian integral dari pendidikan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi yang termasuk di dalam struktur program kurikulum Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan berdasarkan Surat Keputusan Penyelenggara Pendidikan di UNNES menjelaskan bahwa PPL adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa program pendidikan.
PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Mahasiswa praktikan harus melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mahasiswa PPL bukan pengganti guru pengajar di sekolah latihan atau pamong di tempat latihan lainnya. Dalam hal ini praktikan dibimbing dan dilatih untuk melakukan proses pembelajaran dari menyiapkan rencana pembelajaran maupun menganalisis hasil pembelajaran yang diampu oleh masing-masing guru praktikan. Pembimbingan mahasiswa PPL harus secara intensif dan sistematis oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas bimbingan.
Pelaksanaan PPL dilakukan setelah mahasiswa menempuh PPL I dimana PPL I memuat kegiatan observasi dan orientasi yang berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal kegiatan sekolah. Sedangkan PPL II dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan dan diharapkan dapat mengembangkan daya pikir mahasiswa praktikan sebagai calon-calon tenaga kependidikan dan mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan PPL adalah membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
C. Manfaat
PPL mempunyai manfaat yaitu memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan
Sebagai penerapan ilmu dari mata kuliah yang telah diperoleh selama perkuliahan untuk mempraktikannya dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya di tempat PPL serta dapat mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya di sekolah latihan. Selain itu dapat meningkatkan daya pemikiran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pembelajaran yang ada di sekolah latihan.
2. Manfaat bagi sekolah latihan
Dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah dan memperluas kerjasama dalam proses pembelajaran di sekolah dengan perguruan tinggi yang bersangkutan.
3. Manfaat bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan
Sebagai informasi perkembangan ilmu pendidikan terhadap pengelolaan pembelajaran di UNNES dan sebagai penyalur pendidik yang dapat menciptakan calon-calon tenaga profesional yang kompetensi.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Praktik Pengalaman Lapangan
1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai alat untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat latihan lainnya.
Kegiatan PPL meliputi praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah latihan/tempat latihan. Dasar konseptual dalam pelaksanaan PPL adalah
a. Tenaga kependidikan terdapat di jalur kependidikan sekolah dan di jalur pendidikan luar sekolah.
b. UNNES bertugas untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya.
c. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling untuk siswa di sekolah.
d. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pelatihan kepada siswa di sekolah.
e. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
f. Tenaga kependidikan lainnya adalah Perancang Kurikulum, Ahli Teknologi Pendidikan, Ahli Administrasi Pendidikan, Analisator Hasil Belajar, dan Tutor Pamong Belajar yang bertugas menurut kewenangan masing-masing.
g. Kompetensi sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya para mahasiswa calon tenaga kependidikan wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi malalui kegiatan PPL.

2. Sasaran
PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Pelaksana di lingkungan sekolah antara lain:
a. Kepala sekolah latihan merupakan pimpinan instansi yang berwenang atas tempat yang ditunjuk sebagai tempat PPL UNNES, ditunjuk dan diangkat berdasarkan keputusan rektor.
b. Koordinator guru pamong merupakan guru tetap / petugas lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan diusulkan kepada UPT UNNES dan bersedia menjalankan tugasnya sebagi guru koordinator selama PPL.
c. Guru pamong merupakan guru tetap yang berprestasi dengan pengalaman mengajar minimal 3 tahun dan diusulkan oleh kepala sekolah latihan serta mampu menjalankan tugasnya sebagai guru pamong selama PPL. Tugas guru pamong di sekolah latihan meliputi berkoordinasi dengan mahasiswa praktikan untuk meninjau kembali rencana kegiatan yang telah disusun dalam PPL I, membimbing mahasiswa praktikan untuk memantapkan rencana kegiatan sebagai guru praktikan dalam PPL II, menyediakan dan mempersiapkan kelas untuk praktik pengajaran mahasiswa yang dibimbingnya, mendiskusikan masalah-masalah yang dialami mahasiswa bimbingannya dalam melaksanakan praktik mengajar, serta mencatat kemajuan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan praktik mengajar dan memberikan pengarahan seperlunya untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL.

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai Tijuana, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai Tijuana pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengankebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian Tijuana pendidikan nasional. Standar Nasional pendidikan terdiri dari atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (ISI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
UU RI no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP RI no. 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan siswa:
1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. belajar untuk memahami dan menghayati;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya;
2. Beragam dan terpadu;
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengankebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
6. Belajar sepanjang hayat;
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Selain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia;
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa;
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan;
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
5. Tuntutan dunia kerja;
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
7. Agama;
8. Dinamika perkembangan global;
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
11. Kesetaraan jender;
12. Karakteristik Satuan Pendidikan.

C. Pengembangan Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
2. Prinsip Pengembangan silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuwan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual siswa.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman siswa, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif psikomotor).
3. Unit Waktu Silabus
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester per tahun dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
4. Pengembang Silabus
Pengembang silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk megembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP / PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
5. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar;
b. Mengidentifikasi materi pokok / pembelajaran;
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran;
d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi;
e. Penentuan jenis penilaian;
f. Menentukan alokasi waktu;
g. Menentukan sumber belajar.




BAB III
PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 9 Magelang, berlokasi di Jalan Cemara Tujuh No. 34 Kota Magelang pada tanggal 8 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2011.
2. Tahapan Kegiatan
Kegiatan PPL dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Observasi
PPL I dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011. Mahasiswa praktikan mengadakan observasi langsung dalam proses KBM yang dilakukan oleh guru pamong/guru mata pelajaran yang mengampu. Mahasiswa praktikan mengamati secara langsung bagaimana guru pamong mengajar dan mengelola kelas sehingga mahasiswa praktikan bisa mengenal dan beradaptasi dengan siswa. Selain itu, mahasiswa juga melakukan observasi tentang adminitrasi sekolah.
b. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Setelah mengadakan pengamatan, praktikan melakukan kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran praktikan. Pada tanggal 12 September 2011, praktikan melaksanakan KBM yang sebenarnya yaitu praktikan sudah mulai mengajar dan beradaptasi dengan kelas yang sudah ditunjuk oleh guru pamong dan tidak lepas dari bimbingan guru pamong.
3. Materi Kegiatan
a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Praktikan dituntut untuk membuat perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman sebelum melakukan KBM yang sebenarnya. Pembuatan perangkat pembelajaran dimulai dari pembuatan silabus dan sistem penilaian, analisis materi pelajaran, program tatap muka, program semester, dan RPP. Selain itu praktikan dapat menyiapkan baik model, metode dan media yang cocok dan akan digunakan sebelum mengajar.
b. Proses Belajar Mengajar
Praktikan mengadakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal praktik mengajar yang sudah diberikan oleh guru pamong dan RPP yang sudah dibuat praktikan sebelumnya. Praktikan sudah melaksanakan KBM lebih dari 10 kali pertemuan yang merupakan pengajaran mandiri minimal untuk kegiatan PPL. Praktikan diberi kepercayaan untuk mengajar kelas VIII A sampai VII F dan IX A sampai IX F . Dalam satu minggu terdapat 2 jam pelajaran untuk masing-masing kelas.
c. Proses Bimbingan
Kegiatan yang dilakukan oleh praktikan tidak lepas dari pengawasan guru pamong dan dosen pembimbing. Praktikan melakukan bimbingan kepada guru pamong sebelum maupun sesudah mengajar. Sebelum mengajar, praktikan berkonsultasi mengenai salah satu perangkat pembelajaran yaitu RPP yang akan digunakan apakah model, metode maupun media yang digunakan sudah sesuai denga materi yang akan diajarkan pada siswa. Setelah mengajar, praktikan tetap melakukan bimbingan atau meminta guru pamong untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
d. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat
Selama kegiatan PPL, banyak sekali hal-hal yang mendukung ataupun menghambat dalam pelaksanaan pembelajaran.

Hal-hal yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya:
- Terdapat komunikasi antara praktikan dengan guru pamong yaitu membahas perangkat pembelajaran maupun mengkondisikan kelas selama mengajar.
- Setelah mengajar, praktikan mendapat masukan-masukan baik berupa kritik maupun saran yang membangun. Praktikan banyak diberikan pengarahan oleh guru pamong bagaimana menghadapi siswa di kelas dan pengarahan dalam menjelaskan materi yang akan diajarkan.
- Ketersediaan media pembelajaran multimedia seperti LCD dan laptop sehingga memudahkan untuk menyampaikan materi secara kreatif.
Hal-hal yang menghambat pelaksanaan pembelajaran diantaranya:
- Terdapat beberapa siswa yang bandel sehingga membuat suasana kelas kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
- Mata Pelajaran Bahasa Jawa hanya mendapat 2 jam dalam setiap minggunya, sehingga siswa belum dapat menyukai pelajaran Bahasa Jawa.
B. Hasil Pelaksanaan
Tugas utama praktikan adalah mengajar dan menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Dengan membuat RPP yang jelas dan dengan penyusunan rencana kegiatan yang telah dibuat, guru praktikan dapat mengajar dengan baik dan bisa belajar menjadi guru yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat. Selain itu guru praktikan dituntut untuk menguasai kelas. Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan praktikan selama proses pembelajaran:
1. Kegiatan Membuka Pelajaran
Sebelum materi pokok diajarkan kepada siswa, praktikan membuka pelajaran dengan bercerita hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang tentu saja sesuai dengan materi yang akan diajarkan atau mengingatkan kembali materi sebelumnya.
2. Kegiatan Inti Pembelajaran
Dalam hal ini, praktikan menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Apabila terdapat siswa yang masih kurang jelas maka praktikan mengulang sekali lagi atau memberikan contoh soal yang berkaitan. Praktikan berusaha menggunakan variasi model pembelajaran, metode pembelajaran ataupun media pembelajaran agar pembelajaran berkesan tidak monoton dan siswa dituntut aktif dalam KBM. Praktikan memberikan penguatan kepada siswa yang mampu menyelesaikan soal didepan, menanggapi pendapat teman maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh praktikan. Apabila terdapat kesalahan dalam memberikan konsep segera dibenarkan atau diluruskan karena akan terbawa pada ingatan siswa sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, praktikan berusaha mencipatakan suasana belajar yang kondusif.
3. Pegiatan Penutup Pembelajaran
Setelah materi ajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya diberikan kepada siswa, pada akhir pelajaran salah satu siswa diminta untuk menyimpulkan apa saja yang sudah disampaikan dalam KBM. Siswa juga diberikan pekerjaan rumah (PR) agar di rumah tetap belajar.
4. Evaluasi Diri
Praktikan mengevaluasi diri berkonsultasi dengan guru pamong atau dosen pembimbing mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan.






BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Simpulan dari hasil pelaksanaan PPL di SMP Negeri 9 Magelang, yaitu berupa pengalaman mengajar yang sebenarnya. Mahasiswa praktikan mendapatkan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pembentukan sikap kompetensi profesional sebagai seorang calon pendidik. Selain tugas utama pendidik yaitu merencanakan dan mengaktualisasikan diri apa yang direncanakan dalam proses pembelajaran di kelas, pendidik juga harus mampu memahami psikologi siswa.
B. Saran
1. Mahasiswa praktikan diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah tempat praktikan agar seluruh kegiatan PPL 1 maupun PPL 2 dapat berjalan dengan baik.
2. Bagi SMP Negeri 9 Magelang
Pihak sekolah supaya lebih siap dalam menerima mahasiswa PPL di SMP N 9 Magelang.
3. Bagi UPT PPL UNNES
Kepada lembaga Universitas Negeri Semarang agar terjalin kerja sama yang baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan sekolah-sekolah latihan.




LAMPIRAN










BIODATA PRAKTIKAN




Nama Lengkap : Diah Puspanita Utami
NIM : 2102408014
Fakultas : Bahasa dan Seni
Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Tempat, Tanggal lahir : Kendal, 15 November 1990
Alamat Rumah : Jl. Suratman, RT 02 RW 07, Plantungan, Kendal
Telp/HP/Email : 085729727997 / diahpuspanita@yahoo.co.id








DAFTAR PESERTA PPL SEMESTER GASAL TAHUN 2011/2012
SEKOLAH LATIHAN : SMPN 9 MAGELANG KOTA MAGELANG
Alamat : JL. CEMARA TUJUH NO.34 Kota Magelang
Telp. :
Email :
Dosen Koordinator : Agus Raharjo

NO NIM NAMA PROGRAM STUDI KONTAK DOSBING
1 2102408013 Ahmad Faizal Burhan PBSID, S1 (Bahasa Jawa) 081390974796 Agus Yuwono
2 2102408014 Diah Puspanita Utami PBSID, S1 (Bahasa Jawa) 085729727997
diahpuspanita@yahoo.co.id Agus Yuwono
3 2401408011 Asep Awaludin Pend. Seni Rupa, S1 085742033880
alinzvaganza@yahoo.com Supatmo
4 2401408013 Devi Fristyan Pend. Seni Rupa, S1 085642539016
fristyandevi@yahoo.co.id Supatmo
5 2401408015 Raphita Ilmiyati Pend. Seni Rupa, S1 085642506344
phita_jrs@yahoo.co.id Supatmo
6 2503408007 Dwi Nugroho Afriyanto Pend. Sendratasik, S1 (Seni Musik) 085729690068
max_donald@yahoo.com Udi Utomo
7 2503408008 Nur Lintang Dhien Hayati Pend. Sendratasik, S1 (Seni Musik) 085642616176
cewe_hardians25@yahoo.co.id Udi Utomo
8 2503408009 Arum Purwinda Putra Pend. Sendratasik, S1 (Seni Musik) 085642645201
neroem_21@yahoo.co.id Udi Utomo
9 4101408016 Tina Adityana Pend. Matematika, S1 085743059430
tinaadityana_16@yahoo.co.id Edy Soedjoko
10 4101408018 Rieza Ardhi Frastian Pend. Matematika, S1 085225949163
riezaardhi@yahoo.com Edy Soedjoko
11 4201408061 Dita Wuri Andari Pend. Fisika, S1 081914435239
rianda_08@yahoo.com Susilo
12 4201408062 Siti Nurfauziah Pend. Fisika, S1 085742700552
lazma_bae@yahoo.com Susilo
13 4401408083 Karunia Galih Permadani Pend. Biologi, S1 085292021008
kar_neea@yahoo.co.id Saiful Ridlo
14 4401408094 Adityas Meyhandoko Pend. Biologi, S1
mei_handoko@yahoo.co.id Saiful Ridlo
15 6101408066 Ali Ganirio PJKR, S1 0273323259 Agus Raharjo
16 6101408147 Roman Boby Pradana PJKR, S1 085227780077
romansa_tie@yahoo.co.id Agus Raharjo
17 6101408277 Dedik Setiya Budi PJKR, S1 - Agus Raharjo
























VISI DAN MISI SMP NEGERI 9 MAGELANG

VISI
CERDAS, TERAMPIL, DAN SANTUN DALAM PERILAKU BERDASARKAN IMTAQ

MISI
1. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau CTL
2. Meningkatkan dan mengambangkan bakat dan minat siswa sesuai dengan keterampilan dan kemampuan siswa
3. Membina budi pekerti yang luhur sesuai dengan tuntunan agama
4. Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran demi terciptanya komunitas belajar yang kondusif


PROGRAM KERJA MAHASISWA PPL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DI SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN 2011
AGUSTUS – OKTOBER

NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER KET
I II III IV I II III IV I II III IV VI
1 Penerjunan mahasiswa PPL LIBUR IDUL FITRI UTS
2 Penerimaan mahasiswa di SMP N 9 Magelang
3 Observasi lingkungan
4 Penyusunan laporan observasi lingkungan
5 Observasi kelas
6 Mengikuti kegiatan sekolah
7 Membuat perangkat pembelajaran
8 Praktik mengajar sesuai dengan bidangnya
9 Penyusunan laporan praktik mengajar
10 Penarikan mahasiswa PPL




JADWAL MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Hari
Jam ke SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
1 7 E 7 A 9 B
2 7 B 7 E 7 A 9 B 9 D
3 7 B 7 D 9 C 9 D
4 7 C 7 D 9 C 9 F
5 7 C 9 E 9 F 9 A
6 9 E 9 A
7 7 F
8 7 F

Mengetahui,

Sabtu, 18 Desember 2010

WONG WADON DINARSIH

TAMSIR AS

PENERBIT:

PT. BINA ILMU

Tapihe Dinarsih owah,rada cingkrang.Atine ora tenang.Ing dalan kepethuk Dhe supi.Banjur ditakoni Dhe saka ngendi.Sing ditakoni malah kaya wong bingung.Banjur dhe supi ngongkon Dinarsih mulih amarga melas karo bojone sing isih lara.Dinarsih kuwi wis duwe bojo sing arane Sudarmin.Sudarmin isih lara malaria,mulane Dinarsih kerep metu tuku obat kanggo bojone.tekan ngomah,Sudarmin nakoni Dinarsih kok nganti bengi lungane.Dinarsih mendingkluk ora mangsuli banjur mlebu kamar.Nangis,gelo lan nyesel yen kelingan kadadean sing nembe dilakoni.Ing dalan mau kepethuk karo wong lanang nganggo kacamata.Banjur Dinarsih crita-crita marang wong lanang kuwi yen bojone lara.Wong lanang kuwi gelem mbiyantu Dinarsih,amarga dinarsih butuh pil kina.Dinarsih melu menyang omahe wong lanang kacamata mau,jarene wong lanang kacamata duwe pil kina.Banjur tekan omahe,Dinarih mlebu,wong lanang kuwi ngunci omahe.Dinarsih digawa menyang kamar lan dikunci.Dinarsih njerit banter nanging ora ana sing krungu.Wong lanang kacamata kuwi wis nglakoni tumindak ala.Banjur Dinarsih mulihkaro gawa pil kina.
Esuke Dinarsih pamit karo Sudarmin yen Dinarsih arep niliki mbokne.Dinarsih arep nenangke atine sing ora karuan .ing dalan Dinarsih kepethuk karo wong wadon setengah tuwa.Amarga wis peteng langite,tanda arep bengi.Wong wadon kuwi ngajak Dinarsih menyang omahe,Dinarsih melu,tekan omahe Dinarsih kaget ,jebule wong wadon kuwi simboke wong lanang kacamata kuwi,Patah jenenge wong lanang kuwi.Dinarsih banjur lunga saka omahe lan langsung pamit karo simboke.Dinarsih mlaku terus mboh ra ngerti arep menyang ngendi.
Wis rong dina iki Dinarsih ora mulih.Dhe Supi karo Sudarmin bingung,asale Dinarsih pamit mung sedina tok.Sorene Dhe Supi mulih,Sudarmin ing omah dewean.Tengak-tengok ing kamar.Ing njaba ana swara tangis wadon.Sudarmin niliki metu.Kaya Dinarsih,batine Sudarmin nyedaki wong wadon kuwi.Dudu Dinarsih,nanging jenenge Latifah,Latifah banjur diajak mlebu karo Sudarmin.Latifah kuwi diusir saka kaluwargane,deweke isih meteng.Bojone Latifah ora percaya yen bayek ing wetenge dudu anake.Sudarmin krasa melas,banjur Latifah dikon manggon ing omahe lan ngrawat Sudarmin.Awit Latifah ing omahe Sudarmin,Sudarmin saya waras.Saiki wis bisa mlaku.Latifah pamit mulih,amarga wis suwe deweke ing omahe Sudarmin.
Sudarmin arep menyang omahe maratuwa,simboke Dinarsih.Ing tengah dalan,Sudarmin kepethuk Dulrakim,koncone.Dulrakim kuwi supir truk. Dulrakim ngajak bareng,lan Sudarmin munggah ana ing ngarep,jejere Dulrakim.Ing perjalanan Dulrakim crita yen tau weruh Dinarsih,nanging saiki wis ora tau weruh maneh.
Tekan omahe maratuwane,jebule Dinarsih ora ana ing omahe simboke.Sudarmin wis bingung arep goleki Dinarsih menyang ngendi maneh.Sudarmin arep mulih.Ing dalan Sudarmin weruh wong wadon ayu sing kaya Dinarsih.Sudarmin nyedaki,banjur temenan,Wong wadon kuwi mau Dinarsih.Warung kuwi anane wong lanang kabeh.Wong lanang sing ora bener.Sudrmin marani warung mau.Jebule Dinarsih kerja ing warung kuwi dadi wong wadon sing wadon sing nglayani wong-wong lanang sing ora bener.Duite saiki akeh.
Sudarmin ora sabar pengen nggeret Dinarsih lan metu saka warung,ananging Sudarmin ora pengen ana kaributan ing kuwi.Sudarmin duwe niyat sesok arep mrana maneh.Esuke Sudarmin teko menyang warung kuwi lan langsung nggeret Dinarsih metu.Dinarsih diajak Sudarmin menyang alas sing sepi.Dinarsih dikampleng,nanging sing dikampleng malah ora sadar-sadar.Dinarsih wis njaluk ngapurani.Sudarmin jengkel nemen lan pengen mateni Dinarsih.Dinarsih dicekek lan Dinarsih wis ora ana nyawane.Banjur mayite Dinarsih digawa menyang njero gua cedhak alas sing sepi.
Let pirang dino Sudarmin kaya wong stress,wedi,amarga wis mateni bojone dewe.Sorene ana polisi karo Pak Lurah ing omahe.Banjur Sudarmin digawa menyang kantor polisi,ing kana ana mbokne.Akhire Sudarmin ngaku yen sing mateni Dinarsih kuwi Sudarmin.Sudarmin dipenjara sepuluh taun.Sudarmin wis ngakoni kesalahan,dosane gede.
Sakwise sepuluh taun,Sudarmin metu saka penjara.Sudarmin wis ketok alim,saiki sholate sregep.Ing dalan kepethuk latifah sing mbiten tau manggon ing omahe.Latifah crita yen Latifah wis pegatan karo bojone.Banjur Sudarmin duwe rencana arep nikahi Latifah.Latifah manut wae,amarga ben anake duwe bapak.Let pirang dina Sudarmin karo Latifah dadi manten.










Proses Sensoris:
Nalika maca novel ”Wong Wadon Dinarsih” ana proses sensorik sing kadadean yaiku awakku pegel-pegel amarga maca karo turu saengga aku mlaku ing dapur njupuk jajan banjur tak pangan.
Proses Psikologis:
Nalika maca “Wong Wadon Dinarsih” ana proses Psikologis sing kadadean yaiku anggawe atiku trenyuh kaya-kaya melu ing njero critane lan rasa pengen ngerti crita sak banjure.
SINOPSIS
ANTEPING TEKAD










DISUSUN OLEH:
NAMA: DIAH PUSPANITA UTAMI
NIM: 2102408014
PRODI: PEND. BAHASA JAWA, S1



Sak rampunge nampa ijasah SMP, Irah banjur bali ana ngomah. Kaya biasane ngrampungake pagawean sakben dinane, amarga wong tuwane wis ora iso mbiyayani sekolahe maneh. Sakjane pepenginane Irah tetep nerusake sekolahe ana ing SMA, nanging dheweke yo mung iso nggetuni nasib.
Ora let suwe ana suwara slenting-slenting, bocah wadon umur 16 taun ana desa wis dipandheng gedhe, wis enggal kudu diomah-omahke. Irah sebel yen krungu slentingan kuwi mau. Ibu yo ngendhika yen aku wis dilamar marang wong sing duwe sakkabehane. Nanging Irah tetep ora nyetujoni omah-omahan kuwi mau, amarga omah-omahan marang wong sing ora ditresnani lan uga wong kuwi mau senengan gonta-ganti bojo.
Kanthi rasa manthep Irah lunga menyang Jakarta, padahal ing Jakarta ora duwe pepenginan arep ngopo. Ing kono, Irah ketemu karo kanca sekolahe biyen yaiku Isti sing saiki wis urip ing Jakarta lan omah-omah karo dokter. Amarga isin lan pekewuh, Irah kepekso goroh arep lunga menyang bogor ning sedulure. Sak tekane Bogor, ora sengaja ketemu Kenya apikan banjur ditawani kon ngancani Kenya kuwi mau ing ngomahe, Bu Dibya naminipun Kenya mau. Wis seminggu ana ing omahe Bu Dibya, kok dumadakan ana wong mbutuhake abdi yaiku keluwargane Pak Tarno. Irah langsung mangkat ing pagawean anyar kuwi mau.
Ning keluwargane Pak Tarno, Irah krasa yen uripe kepenak. Sakbendina momong Cahyo, mangan sedina kaping telu ora kaya urip ning desane. Arep mangan wae angel. Luwih-luwih keluwarga Sutarno sing luhur budine, ora ngremehake karo wong sing ana ning sak ngisore. Ing kono Ny. Sutarno duweni adik naminipun Sundoro. Den Sundoro isih kuliah ing salah sawijining universitas, lan kepengin nerusake sekolah ing luar negri.
Sakbendinane, Irah ngurmati lan ngladeni tamu-tamunipun Den Sundoro yaiku para mahasiswa sing mampir ing omah. Salah siji kancane Den Sundoro yaiku Sukri ana ati marang Irah, bola-bali ngirim layang kanggo Irah sing tujuane ngajak omah-omah. Nanging ora kok balesi karo Irah, amarga ora ana rasa apa-apa karo Sukri. Sakjan-jane malah ana rasa karo Den Sundoro awite nalika Den Sundoro nyepengi tangane Irah amarga ngepasi Irah lagi duwe perkawis lan Den Sundoro menehi saran-saran kanggo ngrampungake masalahe. Nanging Irah sadar menawi Den Sundoro sampun gadhah pepacangan yaiku mbakyu Utami, sing wis kajalin nganti patang taun iki. Saksuwene Irah ana ing kono, yo ana wae cobaan-cobaan liyane. Gimin, abdi sing kerja ing kono yo duweni rasa marang dheweke. Kanthi ngurmati, Irah ora nrima katresnane Gimin.
Nalika Irah diutus Den Sundoro mundhut jeram lan ndamelaken unjukan kagem Den Sundoro, ora kanyana-nyana Den Sundoro ngungkapake piraosipun marang Irah. Dheweke tresna lan kepengin omah-omah karo Irah. Semana uga, Irah yo kadung tresna marang Den Sundoro. Nanging Irah ora bisa nrima katresnanipun Den Sundoro amarga ngingeti kepriye rasane yen dadi mbak Utami. Mbak Utami sing apikan, pangerten sanajan dheweke keturunan ningrat nanging tetep ngurmati marang wong liya. Den Sundoro yo nyadari perkawis kuwi mau, wong loro kuwi yo mung isongungkapake katresnan sing ora bisa dadi kasunyatan. Irah banjur nyritakake jalaran iso tekan kene, sak benere jeneng asline dudu Irah nanging Indiah. Indiah nyaranke kepriye Manawa aku lung saka omah iki? Supaya Den Sundoro iso urip tentrem karo mbak Utami. Kanthi abot, Den Sundoro ngurmati keputusane Indiah lan maringi arta Rp.500.000,00 karo ali-ali kang kaukir asmane Den Sundoro.
Gimin sing ngerti perkara kuwi langsung crita marang Ny. Sutarno. Ngerti bab kuwi, Ny. Sutarno bingung lan nakoni Den sundoro kepriye benere, krana kuwi Den sundoro matur apa anane. Semana uga Ny. Sutarno takon marang Indiah, Indiah mung iso nyuwun pangapura. Dheweke matur arep lunga saka Bogor supaya uripe Den Sundoro karo mbak Utami tansah tentrem nganti mbesuke. Ngerti pangorbanane Indiah, Ny. Sutarno trenyuh uga muwun lan ndongakake muga-muga indiah nemoke priya kang dadi idhamane. Sakuwise kuwi Indiah pamit lunga, sak durunge lunga Indiah gawe surat kanggo den Sundoro supaya ora goleki lungane Indiah.
Kanthi sedih Indiah pamit marang Ny. Sutarno lan uga titip surat kagem Den Sundoro. Ny. Sutarno yo sempat nyangoni Rp.10.000,00 kanggo jaga-jaga ing dalan. Arep ora ditampa karo Indiah, nanging ngelingi bebudene sing luhur Ny. Sutarno kapekso yo ditampa.
Sak tekane ing kampunge, Indiah banjur ngrumati wong tuwa lan adhine. Kabeh padha seneng nyambut tekane Indiah. Indiah uga matur yen arep lunga maneh menyang Jakarta golek pagawean lan nerusake cita-citane. Wong tuwo yo mung bisa maringi donga saka adoh, lan muga-muga cita-citamu iso kedurusan, kowe ning kana yo sing ngati-ati aja teledor, kuwi pesene pak siswi wong tuwane Indiah.
Udarasa telungdina wis tekan Jakarta, ning kana Indiah nyambut gawe uga ngancani Ny. Sujoko sing arep ditinggal lunga karo Pak Sujoko ana luar negri kanggo nerusake sekolah kedokteran. Indiah krasan ana daleme Ny. Sujoko lan bisa crita apa wae marang Ny. Sujoko sing dadi uneg-unegke ana jroning ati. Indiah ora iso ngapusi atine dhewe, kabeh mau dicritakake lan uga asal-usule ali-ali iki dicritakake marang Ny. Sujoko. Kejaba kuwi Indiah nyritakake pepenginan sing arep digayuh yaiku kepengin sekolah ana ing SMA. Ny. Sujoko tanggap kabeh apa sing dicritkake Indiah mula Indiah terus disekolahake ana SMA budaya nanging Indiah tansah bantu apa wae marang keluwargane Ny. Sujoko menawa isuk ngrumat bayi sak rampunge uga gawean ana ing ngomah, sak bubare iku sore mangkat sekolah.
Sawijining dina nalika Irah diterake tuku sragam karo Suparno, adhine Ny. Sujoko. Ora sengaja ketemu karo Ny. Sutarno, mbak Utami, lan Den Sundoro ana ing Restoran. Kanthi wedi lan ndredeg Indiah ngajak Suparno supaya langsung bali. Ing ndalan suparno bingung, ana apa Indiah nganti keweden lan ndredeg kaya mangkono, nanging Suparno yo mung isa mbatin.
Sesuke ing bandara nalika nderekake Pak Sujoko, Indiah ketemu Den Sundoro, mbak Utami, lan Ny. Sutarno. Atine Indiah tan saya ndredeg, saka mburi Mbak Utami nyikepi lan nangisi Indiah. Loro-lorone pada nangis bareng. Sakwise kuwi mbak Utami banjur mbisiki “Aku wis ngerti kabeh critamu karo mas Sundoro, aku utang budi marang kowe in. matur nuwun yo Indiah, krungu kuwi Indiah nangis nggugug. Mbak Utami uga pamitan arep lunga ning Amerika siji utawa rong taun karo mas Sundoro. Sak uwise ketemu kabeh kuwi mau, Indiah banjur bali ana ing daleme Ny. Sujoko. Let pirang dina, ing omahe Ny. Sujoko Indiah ketemu karo kanca biyen sing entuk bojo Dokter jenenge Isti, sing mbeneri mbesuk putra bayine Ny. Sujoko kang aran Ari. Ning kono Indiah karo Isti ngrencanakake tetemonan karo kanca-kancane biyen ana ing minggu ngarep.
Ing pertemuan kuwi, ora sengaja ketemu Suwondo, pegawai Departemen Keuangan sing jaman dhisik dadi kanca sekolahe uga nresnani Indiah. Amarga bar lulusan SMP Indiah lunga, banjur wong loro mau ora nate ketemu. Wiwit pertemuan kuwi, Suwondo kerep mara ing daleme Ny. Sujoko nyritakake katersnan suwondo marang Indiah. Nanging indiah ora bisa nampa, amarga Indiah wis mantep arep nresnani Den Sundoro nganti sak suwene urip.
Nuju sawijining dina, Suwondo mara ing daleme Ny. Sujoko ngajak adhik ipare yaiku Sukri. Sukri kaget banget ditemokake karo Indiah, indiah yo semana uga kaget amarga Sukri wis nikah karo adhine Suwondo. Sukri banjur nyritakake nalika dek biyen diutus mulih ing kampunge amarga ibune gerah. Jebule diutus nikah karo pilihan ibune. Kanthi abot Sukri yo nuruti dhawuhe wong tuwa. Ana ing wektu iku dumadhakan Sukri mak nyat atine, trenyuh tresna marang Indiah. Mula saka iku, Sukri ora kenyana-nyana langsung ngajak rembugan omah-omah karo Indiah lan arep megatake bojone sak iki. Indiah tetep ora iso nampa lamarane Sukri kuwi mau, amarga tresnane mung kanggo Den Sundoro. Indiah uga ngandani marang Sukri supaya nresnani marang garwane lan au uga seneng banget yen mas Sukri iso urip tentrem karo anak bojone. Gandheng wis keputusane Indiah kaya mengkono, Sukri mung bisa meneng wae. Sakwise kuwi, Indiah banjur langka ketemu maneh karo Sukri.
Ora ana pratanda apa-apa Indiah entuk kiriman layang saka Amerika, sing isine maringi kabar menawa mbakyu Utami seda amarga nglairake anake kang aran Utomo. Indiah banjur semaput ora kelingan apa-apa. Ny. Sujoko karo Suparno nyadarake Indiah lan Indiah nyritakake perkarane kanthi runtut. Mbakyu Utami di sarekake ana Jakarta lan putrane dipuntitipaken dhateng eyangipun Jakarta. Indiah mung bisa ndongakake muga-muga mbakyu Utami tansah dingapura dosane lan ditampa ana ngersane Gusti ingkang maha agung. Lewat saka iku, Indiah duwe pangarep-arep supaya bisa ngrawat Utomo, putranipun mbak Utami.
Wis pirang-pirang wulan, indiah ngenteni kabar saka Den Sundara nanging ora ana kasile. Nalika wis rampung maca surat saka desane ngabari yen adhine arep omah-omah. Suparno nyritake pangrasane marang Indiah, Indiah kaget marang kejujurane Suparno ngajak omah-omah karo Indiah. Suparno uga ngomoni yen wis suwe kowe ngenteni mas Sundoro nanging ora ana kasile. Wis in….. kowe yo ora ngerti ta sak iki sing ngrawat putrane mas Sundoro ki yo sopo? Sopo ngerti nek wis dirumat karo Kenya liya, wis yo in galihen lan emanen awakmu dhewe. Aja sok njagakke ndogke si blorok mengko ndak malah cuwa atimu. Kepriye menawa karo aku wae? Muga-muga sak saulihku saka Bangkok dhik in wis bisa menehi kaputusan marang aku, kuwi sing di ngendikake mas Parno. Indiah banjur nyritakake pangare-arepane Suparno marang dheweke, karo Ny. Sujoko. Ny. Sujoko setuju karo sapa wae sing dipilih Suparno. Indiah uga pamit setunggal minggu wangsul dhateng kampung. Sakderengipun Indiah wangsul, Indiah blanja-blanja riyen numbasi keperluwan penganten putri lan kakung. Sak sampunipun tumbas, lajeng nata-nata napa kemawon ingkang badhe dipun betha. Ing sak suwene tata-tata mau, Indiah terus kelingan dhateng kawontenanipun piyambak. Kathah ingkang miraosken Indiah supados cepet omah-omah. Kadospundi anggenipun badhe njawab dhateng mas Suparno? Amargi Kesaenanipun Dokter sujoko lan mas Suparno piyambak sampun mboten nguciwani. Dheweke isih begja bisa entuk priya kaya mas Suparno, kanthi bingung Indiah maca maneh surat saka Amerika kang anane mung langut-langut kabeh anggawe Indiah netesake luh nganti dleweran. “Wis tekan kene wae sambunganku karo panjenengan mas sundoro, puluh-puluh wis begjane awaku mbok menawa panjenengan pancen dudu jodhoku. Dene wis suwi temen aku ngenteni nanging panjenengan tansah sepen wae”. Indiah banjur ngengeti ali-ali sing dienggo, “Ali-ali iki yen kowe saklawase bisa setya marang aku, nanging kudu dak copot lan dak kirimake bali marang sing duwe wewenang….”
Nalika Indiah ngomong dhewe karo nangis ing kamar. Ana tamu sing kepengin ketemu karo Indiah. Sapa maneh yen ora Den sundoro. Wong loro-lorone banjur nyritakake kabeh sing dilakoni ing sakjroning taun iki. Den Sundoro ngajak Indiah supaya ngrawat Utomo, anakke. Indiah banjur gelem omah-omah karo Den Sundoro. Sak uwise kuwi suparno teko lan wis ngerti maksud tujuane Den Sundoro ing omahe Ny. Sujoko, ora liya kejaba methuk Indiah. Suparno mung iso ndongakake supaya uripe mas Sundoro lan Indiah tentrem lan adem ayem uripe. Sakbanjure Indiah lan mas Sundoro nyuwun pangestunipun dhateng keluwarga ibu Sujoko.